Waktu
dan Elegi
Oleh
: Kanda Angga Anjaya
Waktu
perlahan membisikan sesuatu
Perasaan
menjadi tidak menentu
Dengarkan
katanya satu persatu
Seketika
semuanya keras membatu
Kejora
yang selalu bersinar
Terang
dan berbinar-binar
Apabila
melihatnya raga ternanar
Bingung
diantara salah dan benar
Angin
membelai dan menyayat
Lukanya
dalam hingga hati ini pun tersayat
Karenanya
tubuh menjadi mayat
Insan
tinggallah satu hikayat
Waktu
menarik lidahnya perlahan
Meninggalkan
jasad tanpa rengkuhan
Melambaikan
tangan dari kejauhan
Menyisakan
Insan dan Tuhan
Angin
sepoi tak ada lagi
Kini
semuanya telah pergi
Menyisakan
diri dan elegi
Berharap
besok menanti pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar